Kamis, 24 April 2014

Kamis Jumat, berbaris doa dalam khidmat..



Kamis, shaum sunnah alhamdulillah bisa aku laksanakan meski tak semudah shaum di hari-hari sebelumnya. Hari-hari dimana banyak saudara yang menyemangati dan bersama-sama bersemangat untuk beribadah.
Dan ketika berada di rumah, satu sisi menyenangkan, tetapi ketika kau tidak bisa mengendalikan diri, maka kau akan jatuh.

Aku berbicara tentang futur, tentang jatuhnya iman. Tentang tidak sanggupnya diri melawan nafsu yg melenakan.
Rumah, dimana belum tercipta kondisi untuk selalu beribadah, selalu menigkatkan level keimanan, dimana tak ada kawan untuk berlomba menjadi yang terbaik di hadapan Alloh. Karena memang belum terkondisikan. Masih berproses, walau tertatih.
Aku tidak ingin mengeluh tentang apapun, sungguh tidak. Justru aku ingin berterima kasih pada diri ini, pada jiwa ini, dan hati ini. Berterima kasih karena terus berjuang dalam segala keterbatasannya, terus berjuang menepis semua bisikan untuk menunda ibadah,  menunda shaum, menunda tahajjud, walaupun masih banyak yang terlewatkan begitu saja, dengan sangat menyesal. Ighfirly..

Pada titik ini, aku ingin membagi beberapa kata dari barisan doa yang aku panjatkan. Hanya ingin berbagi kata, dan semoga memberikan manfaat untuk kita semua..
===========================================================

Bermodalkan shaum hari ini, bermodalkan tindakan yang tak ada harganya tanpa Ridho-Mu..aku dengan segala kehinaanku, merendahkan diri kepada-Mu.. Meski tak pantas, aku meminta untuk kesekian kalinya. Di hari yang penuh berkah dan ampunan dari-Mu, izinkan aku meminta kado yang selalu Kau berikan meski tak ku pinta. Jangan Kau ambil iman yang ada dalam diri ini. Jangan Kau ambil nikmat yang tak bisa terbayar dengan apapun. 

Meski diri ini masih sangat jahil, sangat bodoh, masih sangat malas untuk memupuk nikmat iman-Mu, tetapi Kau tentu melihat ikhtiar diri ini. Kau tentu tidak akan mengabaikan ikhtiar ini, meski hanya setitik hati yang menyesal,  bukan? Oleh karena itu, pinta diri lemah ini selanjutnya adalah kuatkan, kuatkan,  kuatkan.
Kuatkan jiwa yang lemah, kuatkan hati yang sering goyah, serta kuatkan diri yang payah ini.

Kuatkan agar aku bisa terus berbenah, menjadi manusia yang berguna untuk sesama serta berharga di hadapan Engkau, Sang Pencipta.
Kuatkan agar hati ini tidak mudah goyah, agar tidak mudah menduakan ibadah dan tetap istiqomah. Teguh dalam barisan dakwah.
Kuatkan jiwa yang sering merasa lelah, walau sejatinya belum ada usaha yg berbuah. Hanya mencari celah pemakluman, meski sadar salah.

Bersama dengan baris demi baris surat cinta-Mu, Al Kahfi, aku titipkan doa ini.
Tegur aku jika aku salah dan tunjukkan ke jalan yang benarnamun jika aku benar maka istiqomah-kan lah. Bimbing lah aku untuk selalu kembali ke jalan-Mu. Ridhoi ikhtiarku dengan memudahkannya. Dukung lah niatku dengan menguatkannya.

Izinkan aku selalu bersyukur atas semua nikmat-Mu, agar aku bisa selalu beramal sholeh, selalu menjadi orang bertakwa, serta selamanya menjadi seorang muslim..

Subhana robbika robbil 'izzati 'amma yashifun.. Wasalamun 'alal mursalin.. Walhamdulillahi robbil 'alaamiin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar