Kamis, shaum sunnah
alhamdulillah bisa aku laksanakan meski tak semudah shaum di hari-hari
sebelumnya. Hari-hari dimana banyak saudara yang
menyemangati dan bersama-sama bersemangat untuk beribadah.
Dan ketika berada di rumah, satu
sisi menyenangkan, tetapi ketika kau tidak bisa mengendalikan diri, maka kau
akan jatuh.
Aku berbicara tentang futur, tentang jatuhnya iman. Tentang tidak
sanggupnya diri melawan nafsu yg melenakan.
Rumah, dimana belum tercipta kondisi untuk selalu beribadah, selalu
menigkatkan level keimanan, dimana tak ada kawan untuk berlomba menjadi yang terbaik di hadapan Alloh. Karena memang
belum terkondisikan. Masih berproses, walau tertatih.
Aku tidak ingin mengeluh tentang apapun, sungguh tidak. Justru aku ingin
berterima kasih pada diri ini, pada jiwa ini, dan hati ini. Berterima kasih
karena terus berjuang dalam segala keterbatasannya, terus berjuang menepis
semua bisikan untuk menunda ibadah,
menunda shaum, menunda tahajjud, walaupun masih banyak yang terlewatkan
begitu saja, dengan sangat menyesal. Ighfirly..
Pada titik ini, aku ingin membagi beberapa kata dari
barisan doa yang aku panjatkan. Hanya ingin berbagi kata, dan semoga memberikan
manfaat untuk kita semua..
===========================================================
Bermodalkan shaum hari ini, bermodalkan tindakan yang tak ada harganya tanpa
Ridho-Mu..aku
dengan segala kehinaanku, merendahkan diri kepada-Mu.. Meski tak pantas, aku
meminta untuk kesekian kalinya. Di hari yang penuh berkah dan ampunan dari-Mu,
izinkan aku meminta kado yang selalu Kau berikan meski tak ku pinta. “Jangan Kau ambil iman yang ada dalam
diri ini. Jangan Kau ambil nikmat yang tak bisa terbayar dengan apapun.”
Meski diri ini masih sangat jahil, sangat
bodoh, masih sangat malas untuk memupuk nikmat iman-Mu, tetapi Kau tentu
melihat ikhtiar diri ini. Kau tentu tidak akan mengabaikan ikhtiar ini, meski
hanya setitik hati yang menyesal, bukan?
Oleh karena itu, pinta diri lemah ini selanjutnya adalah kuatkan, kuatkan, kuatkan.
Kuatkan jiwa yang lemah, kuatkan hati yang sering goyah, serta kuatkan diri yang
payah ini.
Kuatkan agar aku bisa terus berbenah, menjadi manusia yang berguna untuk
sesama serta berharga di hadapan Engkau, Sang Pencipta.
Kuatkan agar hati ini tidak mudah goyah, agar tidak mudah menduakan ibadah
dan tetap istiqomah. Teguh dalam barisan dakwah.
Kuatkan jiwa yang sering merasa lelah, walau sejatinya belum ada usaha yg
berbuah. Hanya mencari celah pemakluman, meski sadar salah.
Bersama dengan baris demi baris surat cinta-Mu, Al Kahfi, aku titipkan doa
ini.
Tegur aku jika aku salah dan tunjukkan ke
jalan yang benar, namun jika aku benar maka
istiqomah-kan lah.
Bimbing lah aku untuk selalu kembali ke jalan-Mu. Ridhoi ikhtiarku dengan
memudahkannya. Dukung lah niatku dengan menguatkannya.
Izinkan aku selalu bersyukur atas semua nikmat-Mu, agar aku bisa selalu
beramal sholeh, selalu menjadi orang bertakwa, serta selamanya menjadi seorang
muslim..
Subhana robbika robbil 'izzati 'amma
yashifun.. Wasalamun 'alal mursalin.. Walhamdulillahi robbil 'alaamiin..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar