Sabtu, 28 Februari 2015

Hak Kewajiban Sesama Muslim : Adab bersin

Aku, kamu, dia, kita..bersaudara..
Saudara seiman, sesama muslim..
Islam mengajarkan kita untuk mengikuti pakem-pakem agar kita tetap berjalan di jalur-Nya. Pun dalam hubungan persaudaraan, ada pakem yg perlu kita sadari, dan sangat baik untuk diterapkan.

Aku dengan segala keterbatasanku, percaya, ketika kita akan melakukan sesuatu, maka landasannya harus kuat, juga prosedurnya harus jelas. Kadang kita berniat melakukan hal baik tapi caranya belum tentu baik, apalagi benar. That's why kita harus merujuk pada pedoman SOP yg sudah siap pakai, tinggal kita-nya yg mau menyadarkan diri untuk peduli atau tidak.
Apa pedoman dan SOP-nya untuk hal ini? Sebenarnya tidak hanya untuk hal ini, untuk setiap hal dalam hidup kita-pun sudah diatur, hal terkecil tentang adab bercanda sampai bagaimana menghormati wanita dengan tidak sembarang menyentuhnya, had already be regulated, sudah diatur, di dalam Al Quran dan hadist.
Masya Alloh..how wonderful it is..

Rosalia Fatmawati : Untuk si Biru

Kali ini mau share screenshoot dulu, tentang saudari yg terlalu bernasib buruk karena mengenalku..
Kesempatan berikutnya mari kita bahas, dan itu akan menyenangkan..
Well, see you..


Senin, 23 Februari 2015

Cerpan : Memoar senja..

Aku menemukan buku lusuh bersampul biru itu di rak paling pojok di akhir kumpulan jurnal-jurnal tebal,  sehingga samar menutupi buku yang sangat tipis dibandingkan jurnal-jurnal itu. Aku tidak sengaja menemukannya, aku hanya sedang ingin menelusuri bagian demi bagian perpustakaan mini ini, menghabiskan waktuku yang sebenarnya sangat sedikit.
Buku catatan yang aku tak tertarik untuk mengetahui bagaimana ia bisa ada di sini, menepis kenyataan bahwa mungkin ia ditakdirkan untuk ku temukan. Aku hanya ingin membaca deretan peristiwa yang ditulis dalam buku itu, mencoba memahami, memosisikan diri sebagai penulis,  dan melebur ke dalam setiap huruf yang tertulis..
Aku ingin mengajakmu membaca beberapa kata, atau bahkan beberapa lembar, bukan apa-apa, aku hanya ingin membaginya. Jika kau tidak keberatan, mari kita mulai.

Jumat, 20 Februari 2015

Notula Kajian Muslimah Lapangan Banteng : Manajemen Keluarga Ibu Bekerja

20 Februari 2015 di lantai 18 Gedung Djuanda I Kementerian Keuangan
With Ustadzah Sri Vira Chandra SS,MA

Sebelum bicara tentang ibu, kita harus bicara tentang berkeluarga terlebih dahulu.
Tujuan berkeluarga ada tiga:
  1. Jangka pendek : menjaga kesucian, biar nggak zina,dan kalau hanya seperti itu tujuannya maka nggak perlu cari pendamping hidup yg sholeh sholehah, istilahnya asal sama-sama manusia normal maka tercapailah tujuan itu.
  2. Jangka menengah : menghasilkan keturunan yg sholeh sholehah,  maka yg dicari ya yg ngerti agama, thats why kata Rosululloh nikahi wanita karena agamanya. Kata Umar, bahkan seorang calon suami atau istri sudah dimintai kewajiban atas anaknya sebelum punya anak, yaitu mencarikan ayah ibu yg sholeh sholehah.
  3. Jangka panjang : seperti dalam Al Quran surat At Thur 21, tujuan berkeluarga adalah berkumpul bersama keluarga di surga Alloh nantinya. Jadi klo minta doa pas walimahan, jangan cuma langgeng sampe kakek nenek aja, tapi juga sampe di surga.

Mundurlah sesaat, lalu jadilah kuat..

Allohummashollialamuhammad wa'ala alimuhammad..
Assalamualaikum! :)

Jumat pagi yg cerah, alhamdulillah..
Gue bahagia meski separuh jiwa terasa hampa, haha enggak ding..
Jadi hari ini mau dengerin cerita random gue lagi?
Secara sepertinya gue sudah lama nggak menyentuh ini blog, biasa, kena badai katulistiwa, eh bukan, badai di dalam jiwa maksudnya. Ada beberapa hal yg belakangan ini menyita waktu, energi, dan diri gue seutuhnya, tapi nggak perlu gue share, yg pasti gara-gara itu gue nggak kuat buat nulis apapun. Belakangan ini juga gue hidup serasa dead-body walking, udah kayak zombie, yg tanpa jiwa, berkutat di rutinitas itu-itu aja, berangkat pagi duduk kerja pulang tidur, persis seperti itu selama hampir dua pekan ini.

Minggu, 08 Februari 2015

Cerpan : Persimpangan yang bercabang..

"Seems like i am being rejected.." sent. Sambil tersenyum, gadis itu meletakkan telpon genggamnya. Lalu kemudian dengan terburu menekan tombol pemati daya di perangkat telekomunikasi itu. "Aku siap, tapi tidak yakin sanggup, membaca balasannya." batinnya.
Hanya singkat masa mereka berjumpa, baru beberapa bulan terakhir ini, tapi Hime telah menaruh harapan besar pada satu sosok bertampang innocent namun penuh rahasia di balik sorot matanya. Kemudian ia tersadar, tepatnya menyadarkan diri kalau ini tidak berhasil, tidak akan berhasil.

Senin, 02 Februari 2015

anakSTAN[dot]com, my next canvas..


Assalamualaikum para perindu kejayaan!
Selamat pagi menjelang siang!
^_^

Mau cerita nih, tadi pagi gue ke kantor naik metromini! So? Gue harus bilang apa? Anehnya dimana?
Gini loh, pasalnya jarak kos gue ke kantor itu cuma beberapa langkah, eh enggak juga sih, sebenernya mau bilang deket banget tapi nggak terucap. Biasanya cuma jalan 15 menit-an, eh hari ini pengen ngerasain naik metromini, walaupun dengan taruhan hilang uang 3000 untuk nggak sampe ada 3 menit di metromini, berdiri pulak! Fuh~
Tapi asik, nggak capek, nggak keringetan, putri banget deh pagi ini.. Phlis jangan timpuk gue.