Jumat, 27 Juni 2014

Romadhon is coming, and i am here welcoming..

I will start this writing by sholawat, Allohummashollialamuhammad wa'alaalimuhammad..
Because now is Jumat! Sholawat to our beloved prophet, Muhammad shalallohu'alaihi wassalam..
Al mubarok :D

Akhirnya nulis juga, setelah perdebatan panjang dgn diri gue sendiri. Bukan apa-apa, bukan karena males, bukan karena alasan apapun yg bikin gue ngerasa berat buat nulis, mungkin gue hanya belum siap.
Ah no, man! Ini bukan tentang itu, oke gue mulai geje.
Astaghfirulloh.

Ini tentang hari yg dinanti, harusnya. Hari-hari indah yg ada di dalam bulan yg indah. Bulan penuh berkah.

Mungkin, dan selalu mungkin, kita, gue tepatnya, penuh rasa yg bercampur. Antara euforia bahagia, sedih terharu, grogi, takut, penuh harap, dan lainnya.
Sepertinya baru kemarin ia pergi dengan diantar mendung dan sebentar lagi ia akan datang berkunjung , in-syaAlloh.

Kembali lagi ke kecamuk hati gue, mungkin ini perasaan yg wajar, semacam sindrom dgn gejala yg nggak mudah dijelaskan, yg pasti rasanya haaaaaaaah gitu lah, nggak ngerti kan? Itu ekspresi ketidakjelasan gue. Tapi yg pasti, apapun yg kita, gue, rasain, kita kudu gegap gempita nyambut bulan berkah ini, tamu agung bro!
Biasanya gue akan mendadak naikin semua level target amalan harian, yg 1 jadi 3, yg 4 jadi 12, yg 7 jadi 21, matik matik dah tuh. Ah enggak lah, justru yg matik itu yg ngelewatin momen penuh bonus berlipat ini begitu saja. Iye kagak?

Nah setelah itu ngelist amalan apa lagi yg kira2 cuma bisa dilakuin di bulan ini, such as bagi-bagi ta'jil, ih luar biasa lho rewardnya, trus apa ya? I'tikaf juga in-syaAlloh, dan masih banyak lagi, ah diusahakan lah ngasih yg terbaik buat bulan baik ini, siapa tau ini kesempatan terakhir kita.

Kematian, bukan itu yg harusnya ditakutkan, tetapi apa yg mau kita laporkan di masa setelah kematian itu.
Jadi sedih, makin galau, nggak papa galau sebentar, tapi setelah ini let's stand up! Ayo move on, ayo bergerak!
Gue mengajak diri gue sendiri dan mengetuk hati siapapun yg baca tulisan ini.

Berikan amalan, ibadah terbaik kita. 
Teteskan tinta kebaikan di buku akhirat kita. 
Pahatkan ukiran yg kelak bisa membanggakan kita. 
Karena putaran waktu ini tidak akan terulang. 
Ia senantiasa bergerak kemudian menghilang. 
Dan hanya catatan kebaikan yg akan dikenang. 

Impossible is nothing. 
Tidak ada yg tidak mungkin. Kita hanya butuh keyakinan, kemudian bergerak mewujudkan.

Marhaban yaa Romadhon, marhaban yaa syahrul Quran..





Tidak ada komentar:

Posting Komentar