Selasa, 01 September 2015

Reviu sekaligus curhat : Kopi Reman

1 Sept 2015
7.26 pm

Sore ini, setelah pulang nguli eh kerja, gue dijemput oleh orang-orang kesayangan, maklum tuan putri, haha.

Jadi gue sama Salsa udah punya rencana mau ke kedai kopi semacem booth kopi gitu, di basement gedung sebelah, sejak lama pengen nyoba kopi di sana tapi entah kenapa nggak pernah kesampaian. Awalnya beneran tutup, ganti jadwal, shift-shiftan jadwal buka, sampai yang terakhir jadwal bukanya teng abis office hours gitu.
So, mau nggak mau kita harus dateng setelah pulang ngantor.
Dan tibalah sore ini.
Gue jujur lagi bete maksimal seharian tadi, udah deh kalo gue lagi jelek gitu nggak ada bagus-bagusnya. Orang pas nggak bete aja udah jelek, apalagi pas bete ya. Hahahahashem.

Gue sih akan selalu tetap profesional ngerjain urusan kerjaan, tapi jangan berharap gue akan basa basi, senyam senyum, giving a joke, seperti biasa. Gue juga manusia dan gue punya hati. Tsah!

Jam lima teng, gue mau pulang. Kemudian tiba-tiba dayang tercinta gue dateng, Salsa, ngajakin ngopi. Awalnya gue mau pulang bareng si kesayangan, eh, emang ada? Hahaha~
Tapi ya udah, mungkin dengan ngopi bisa sedikit mengusir awan kelabu yang sepanjang hari menggelayuti hati gue ini. Tsaaah bahasa gue ampun-ampunan, haha.

Nyeberang lah kita ke gedung sebelah, dan menuju basement-nya.
Booth kopinya itu ya cuma segitu, nggak gede, tapi jangan tanya kualitas kopi buatannya. Emang gimana?
Ya coba aja sendiri. Haha..

Nama booth kopinya itu Kopi Reman. Ada akun instagram-nya kok, follow aja.






Sampai di depan gerobak kopinya, gue bingung. Di belakang gerobak kopi itu ada mas-mas dengan baju batik coklat, secara hari ini hari Selasa dan dress code tempat kerja gue adalah batik, maka gue kira itu mas-mas adalah pegawai yang lagi iseng.

Gue tanya deh, "Uhm ini udah buka ya mas?"
Dijawab deh,  "Iya udah. Saya yang jaga."
Wow.




Selidik punya selidik, ternyata mas-mas itu emang pegawai dan entah ngisi waktu atau apa, after office hours jaga booth kopi yang ditinggal pindah penjaga sebelumnya.
Kalo emang beneran nyediain waktu, berarti he must be someone who is really taking care of coffee.
Hmm interesting..



Awalnya bingung mau pesen kopi apa. Gue bilang terserah bikinin apa aja, eh si mas-nya bingung. Akhirnya jatuh pilihan di Cappuccino, dan Salsa dengan Cafe latte-nya.
Sembari si mas Mahmud, ecie tanya banget namanya hahaha, ngeracik kopi pesenan gue dan Salsa, si mas menawarkan sesuatu yang menarik.

si Mas : "Mbak, punya instagram?"
gueh : "Punya sih. Gimana mas?"

si Mas : "Mau nggak foto di sini, terus di-upload ke instagram-nya? Nanti saya kasih discount 50%."

gue : "Sa, ambil kamera, gue siap pose."

Hahaha!
Kece ya gue.




Actually, i really dont care about the discount, secara ini juga bukan gue yang bayar, haha. Jadi gegara si Salsa punya utang budi sama gue, dan gue cuma mempannya disogok kopi, maka jadilah dia traktir gue kopi. Enak kan jadi orang baik? Senyum.

Well, terlepas dari dua poin yang secara nggak langsung gue sebutin.
Pertama tentang mas-mas yang udah jadi pegawai tapi mau menyisihkan waktunya untuk meracik kopi, yang bagi gue lebih dari sekedar menyajikan secangkir minuman, it's all about heart.
Kedua, tentang bagaimana he gains the customers dengan meminta kita untuk upload ke instagram, which is sedikit banyak akan membuat yang lain penasaran, well said itu promosi yang elegan.

Dan ketiga, adalah dengan berinovasi.
Jadi entah pake aplikasi atau apa, si mas using an ipad, kalo nggak salah, untuk nyatet pesenan gue dan Salsa, then mengirimkan struk pembelian via email, still using an application dari ipad-nya.
Wow.
Biasa aja sih mungkin, but it shows where is our level lay on guys!




Next, di bagian depan dari gerobak kopi itu ada dua jar, yang satu isinya kopi, yang satu isinya duit.
Jadi mungkin eh kayaknya sih bener, kita boleh ambil kopi yang masih bentuk biji dan menghargainya sesuai keinginan kita. Nah uangnya itu dimasukin ke jar sebelahnya yang bertuliskan "Uang yang terkumpul akan didonasikan".
Wow.




Udah berapa kali gue bilang wow? Itung lagi yaa.


Selain yang pasti kopinya asik, acceptable lah rasanya, mas yang jaga juga ramah, satu almamater pula, trus kenapa, hahaha.
Trus dapet diskon, trus bisa hunting foto, trus dapet bahan tulisan yang gue hadiahkan sebagai ucapan terima kasih atas secangkir kopi yang berhasil membuat gue tersenyum saat menutup hari yang berat sore ini.

Okedeh, let us check what i have got dari kedai Kopi Reman ini.

Yang ada di sekitar lingkungan Kementerian Keuangan, Lapangan Banteng, sok kalo mau mampir silakan.
Berhubung penjaganya dirangkap oleh seorang pegawai yang harus bekerja sampe jam lima sore, maka jam bukanya setelah jam itu ya.
Gue sih tadi nyoba nawarin diri buat bantuin jaga, eh belum ngomong aja udah ditolak, haha ashem.
Atau ada yang punya kenalan yang bisa ngeracik kopi, bisa deh coba daftar. Tapi kalo mau daftar jadi suami gue, so sorry banget banget, udah nggak ada lowongan, akakak~

Ini gue sok-sokan kayak yang punya kedai-nya ya, nawar-nawarin. Ya udah sih ya, suka suka gue. Titah putri itu nggak boleh dibantah ya. Hahaha tabok nih.

So, here we go!


itu tambahan flavour-nya


the menu


Salsa's


the latte art

feel free to follow, punya gue wajib yaa, hahaha



the princ's


latte art gue gambar hati dong, tau aja si mas, hahaha~


me and my best :)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar