Sabtu, 09 Mei 2015

tentang Jepang, di malam yang tenang..

My sweet heart-Tokyo Mew Mew is now playing in my left ear..
The rain is pouring down heavily outside..
So nice!

Tinggal nyeduh cokelat panas, makan kue, then gue akan jadi gendut mendadak. Hahaha~


I dont know why i have to write down at this time, when everything seems to be shut down. When i feel i dont have any idea to put down in this pad.


Karena sudah dimulai, maka gue harus menyelesaikannya. But how? Kan udah gue bilang, gue nggak punya ide apapun. So, let us hear anything comes out my fingers.


Sekarang gue lagi muter playlist gue yang judulnya anime, dan sangat kebetulan playlist itu gue bikin empat tahun yang lalu persis. Yep, gue sudah sangat tua. Judul-judul lagunya jepang semua, yes thats why i named it anime, cuma ada 11 lagu, dan itu mungkin sekian dari banyak lagu soudtrack anime when i was a teenager. Masa muda.



when i was so young..


No. I am now still in my youth age, tapi nggak semuda dulu, nggak di masa yang bisa dengan mudah menemukan anime diputar di tv tv lokal. Entah alasannya apa, yang pasti tayangan sekarang udah nggak layak -sangat nggak layak- untuk anak-anak. Kembali lagi ke motif utama para penguasa pertelevisian itu, entah apalagi kalau nggak mau disebut meraup keuntungan sebesar-besarnya, bahagia dengan merugikan orang lain. What ashame! Memalukan!


Fuh, sabar~

Sesabar yang mantengin lanjutan ceritanya Monkey D Luffy, One Piece.
Nah sekarang lagi mainin we are-nya One Piece nih playlist gue. Udah sampai mana ya komiknya itu, nggak selesai selesai deh. Gue nggak ngikutin komik anime manapun si, Conan pun enggak, gue emang nggak suka baca komik, pusing. Aneh ya, kalau baca novel aja bisa segila itu. Yang gue maksud gila adalah ketika ada novel setebal 700 halaman lebih dan gue habiskan hanya dalam waktu kurang lebih 10 jam. Yes, gue mabok kayaknya, mabok novel. Tapi kalau komik, hmm gimana ya, kurang sabar gue, tulisannya dikit, gambarnya dempet-dempet, lama kelarnya, haha emang pemalas gue.

Ngomong-ngomong.

Hujannya tambah deres. Dan gue jadi galau.
Mari kita bikin susu cokelat dulu, semoga bisa sedikit membantu.

Oh iya, yang lagi butuh lagu mellow, tapi nggak pengen tenggelam dalam kesedihan yang berkepanjangan, gue saranin lagunya Laruku yang Hitomi no jyuunin. Gue nggak pernah tau itu lagu tentang apa, sama sekali, dari awal denger langsung suka, kayaknya maknanya dalem gitu, dan bukan cuma gue yang bilang gitu. Gue mah gitu orangnya, apa-apa dibawa perasaan. Bukan si, tepatnya intuisi. Semacam penerjemahan akan sesuatu yang belum dikenal sebelumnya lalu ditransfer ke alam bawah sadar dan diartikan berdasarkan apa yang terlintas pertama kali.

Wush gue baru aja mengemukakan teori baru. Gue ternyata jenius. Yes, i am.

Jenius tapi ngafalin huruf hiragana katakana aja susah banget, apalagi mau tau arti kata-katanya, orang buat baca aja susah. Tapi Bahasa Jepang itu senggaknya nggak sesusah Bahasa Korea atau Perancis kan, dalam pelafalannya khususnya. Harusnya lebih mudah untuk gue pelajari, apalagi suara gue kan imut gitu, cocoklah buat jadi pengisi suara cewe-cewe Jepang yang masih SMP atau SMA, SD juga boleh. Ini kenapa sampe mana-mana yaa. Maklum udah malem.


Gue suka sama negeri Sakura itu, cuma untuk beberapa hal yang prinsipal seperti kepercayaan-agama, cara berpakaian, makanan, beberapa gaya hidup, yang gue tau itu nggak baik buat gue, dan dari pandangan agama yang gue yakini, ya nggak gue lirik. Liat yang baik-baiknya aja. There are always two different sides of every thing in the world kan?


Udah ah, susu cokelatnya juga udah abis, kenyang.

Markiboce, mari kita bobo kece. Mumpung masih hujan juga, lumayan jadi pengantar tidur.
Jangan lupa bangun buat tahajjud yaa.
Jangan males-malesan, buat bekal kita sendiri kok.
Namanya juga bekal, ya harus disiapin sebelum perjalanan, apalagi perjalanan panjang. Huff~
Eh iya, doain gue supaya bisa ke Jepang yaa, ntar gue bawain oleh-oleh deh, haha..

Ganbarimasu!

Semangat!

Putri mahkota pamit, jaa ne! ^_^/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar